Perkantoran Beliti Mendadak Jadi Kampung Arab

oleh -1.861 Dibaca

MUSIRAWAS, JS – Kawasan perkantoran Argopolitan Center (AC) Muara Beliti, mendadak menjadi kampung Arab. Dimana, terpatau mulai pintu gerbang Masjid Darussalam, hingga beberapa titik halaman kantor dinas dipenuhi ramainya pedagang kaki lima (PKL) berjualan pernak pernik busana muslim.

Kehadiran pedagang sendiri, diketahui dalam rangka menyemarakan pertemua akbar Ijtimah ulama umat islam perwakilan empat provinsi, bersama perwakilan ulama dua negara timur tengah Pakistan dan Banglades

Rencananya, kegiatan Ijtimah di isi dakwa, Dzikir bersama dilangsungkan selama tiga hari, rumah Alllah Masjid Agung Darussalam Muara Beliti.

Dalam kesempatanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura melalui Kasubag Keagamaan Kesrah A. Bastari mengatakan kembali sudah berjalan dua bulan, pihak pengurus masjid lakikan kesiapan. Dimana, semua tidak lain sengai kesiapan masjid Agung Darussalam menjadi tuan rumah kegiatan akbar Ijtimah ulama, berlasung tiga hari mulai tanggal 6 sampai 9 Desember 2018.

“Mulai dari awal bulan oktober, keberadaan masjid agung terus ramai. Dimana, semua bertahap semuanya berkumpul. Beberapa perwakilan para ulama, berasal 4 provinsi, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan juga kemungkinan mulai malam ini. Itu ada juga perwakilan ulama berasal dua negara pakistan dan Banglades turut hadir gelaran Ijtimah ulama”terangnya ketika dibincangi awak media di ruang kerjanya. Selasa (5/12) siang.

Sementara mengenai keberadaan, ramainya kawasan perkantoran. Diakui, bastari sapaan akrabnya semua sudah menjadi serangkaian gelaran Ijtimah. Sebab, selain berkumpulnya para ulama. Kegiatan nantinya dihadiri warga masyarakat muslim berasal dari berbagai wilayah kecamatan.

“Tidak hanya, dari kesiapan. Sekali lagi, kesiapan Ijtimah antusiasnya panitia bukan main. Pertama baik kesiapan, kesemuanya pembiayaan dibiayaai mandiri seperti penyediaan logistik, maupun kesiapan lainya kurang lebih 380 unit MCK darurat. Maupun, lokasi ketersediaan air untuk aktivitas para tamu. Begitu pun juga, dengan keberadaan pedagang, kita pemda persilakan mendirikan lapak berdagang busana muslim. Hanya saja, kita belum bisa membatu ketersediaan genset jika terjadinya pemadam listrik,”bebernya.

“Yang jelas, harapan kita kegiatan seperti ini terus rutin digulirkan.  Artinya, paling tidak dengan kegiatan mampu menghidupkan suasana beribadah, seiring dengan program memakmurkan masjid,”tandasnya.

Sementara itu, Junaidi (35) salah satu pedagang busana muslim mengatakan kehadiran dirinya dalam rangka meramaikan gelaran Ijtimah. Dimana, sudah hampir kesempatan dirinya dan pedagang lainya ikut setidak menjual keperluan dari pada tamu pakai busana muslim. Mulai dari baju gamis, peci maupun pernak perni lainya.

“Kami datang dari berbagai daerah. Dan kesempatan. Ada memang sudah lama menjadi pedagang busana. Datang, langsung dari tanggerang, belitung sengaja datang ikuti ijtimah sembari berdagang. Sebagimana, dahulu berdagang aktivitas nabi muhamad SWT,”tukasnya. HR

No More Posts Available.

No more pages to load.