Diduga Rekayasa Pemberkasan, Gunakan Fhoto Lain Untuk Laporan 100 Persen

oleh -1.505 Dibaca

Muratara, JS – Pihak pemborong atau CV yang menangani pembangunan rehab gedung SDN Bina Karya Kecamatan Karang Dapo pada tahun 2017 diduga merekayasa pemberkasan akhir pekerjaan dan menggunakan fhoto gedung lain untuk laporan 100 persen. Hal ini menjadi keluhan kepala sekolah dan dewan guru dikarenakan siswa-siswi terganggu dalam menimba ilmu.

Kepala Sekolah SDN Bina Karya Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Muratara Basir J menuturkan, pembongkaran gedung sebanyak tiga lokal dimulai pada bulan september 2017 dan sampai tanggal 20 desember 2017 mau tutup buku akhir tahun, gedung itu belum juga selesai. Dan pada tanggal 27 Desember 2017  pihak pemborong mengambil foto gedung tahun lain untuk laporan seratus persen.

“Mereka bongkar gedung tanpa berkoordinasi dengan saya, tahu-tahu langsung bongkar aja. Mengenai foto-foto dilaporan itu rekayasa semua, karena mereka mengambil foto gedung tahun 2015 untuk laporan 100 persen. Saat itu saya minta tolong kepada Ketua JPKP Muratara Zaida Abdi untuk mencegatnya karna bangunannya belum selesai,” ugkapnya

Lanjut Kepsek, sekarang ini pihaknya merasa dirugikan karna siswa-siswi di SDN Bina Karya yang sebelumnya dikelas masing-masing tapi sekarang mereka harus dijadikan satu kelas. “Sekarang ini anak-anak belajar sangat terganggu, karna dalam satu kelas itu ada yang 45 dan 53 orang siswa akibat gedung itu belum selesai dan tidak bisa ditempati,” keluhnya.

Lebih lanjut Kepsek mengungkapkan, yang sangat mencolok sekali dimata masalah pembangunan gedung itu adalah pemasangan Keramiknya belum selesai, dindingnya belum di Cat sama sekali, pintu kaca jendelanya belum ada, plafonnya lebih rendah dari yang sebelumnya, dan atap samping (Sayap-red) itu sekitar satu jengkal dari dinding bila hari hujan otomatis kena dinding semua dan itu masuk ke kelas.

“Saya tidak tahu CV apa yang borongnya karna papan plang proyek tidak ada, dan kami semua guru yang ada di SDN Bina Karya sudah menandatangani dan menolak rehab gedung itu karna belum selesai,” tegasnya

Dia menambahkan, masalah ini sudah dilaporkannya dengan Inspektorat Muarata, KUPT Kecamatan Karang Dapo pak Sulaiman, Kepala Dinas Pendidikan Muratara, kemudian kepada Ketua JPKP Muratara, namun sampai sekarang belum ada informasinya.

“Mengenai foto-fotonya sudah kami serahkan dengan ketua JPKP Muratara, KUPT Kecamatan Karang Dapo, Inspektorat Muratara, dan Dinas Pendidikan Muratara. Sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya, jadi sekarang ini saya bingung,” ucapnya

Kepsek berharap agar permasalaham ini cepat diselesaikan dan tidak berlarut-larut, karena kasihan dengan anak-anak sekolah yang jadi korbannya.

Sementara ketua JPKP kabupaten Muratara Zaida Abdi membenarkan adanya laporan dari Kepsek SDN Bina Karya tersebut bahwa pihak pemborong sudah mengambil foto gedung lain untuk laporan seratus persen sedangkan bangunannya belum selesai, dan laporan tersebut sudah diteruskannya kepada instansi terkait.

“Benar dia (Kepsek’red) minta tolong kepada saya untuk melaporkan kejadian ini dan itu sudah saya laporkan pada Dinas PUPR, tapi sekarang tidak ada tindak lanjutnya, saya juga bingung kenapa demikian,” bebernya

Dirinya berharap kepada pemerintah agar Rehab gedung SDN Bina Karya cepat diselesaikan supaya anak-anak bisa belajar dengan nyaman. “Kalau bisa bangunan itu cepat diselesaikan agar masalah ini tidak berlarut-larut,” harapnya

Diketahui, sejumlah media cetak dan online sudah berupaya beberapa hari hendak melakukan komfirmasi terkait dugaan rekayasa pemberkasan rehab gedung SDN Bina Karya dengan pihak Dinas PU PR Muratra tetapi plt kepala dinas PU PR Muratara Erdius Lantang sedang dinas luar. Bahkan Kabid serta kasih yang membidangi juga tidak ada ditempat pada saat kerja.*A. Kris

No More Posts Available.

No more pages to load.