Muratara, JS – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan menjelaskan program pemkab setempat selaras dengan rencana kerja pemerintah pusat pada tahun anggaran 2019.
Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Syarif Hidayat dalam keterangannya yang diterima, Jumat, menyampaikan salah satu pokok pembangunan pemerintah pusat tahun 2019 adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk pertumbuhan berkualitas.
“Program peningkatan SDM yang digalakkan Pamkab Muratara selaras dengan RKP pemerintah pusat, karena itu program ini akan terus kita dorong,” kata Bupati Syarif Hidayat seusai menghadiri acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 di Jakarta, Kamis (9/5).
Syarif mengatakan keinginan Presiden Joko Widodo dalam acara tersebut yakni menekankan pentingnya pembangunan SDM untuk mewujudkan Indonesia menjadi lima besar ekonomi terkuat dunia pada 2045.
Saat disinggung bagaimana pembangunan SDM di Kabupaten Muratara, Bupati Syarif menjelaskan ada dua program unggulan yang sudah dilaksanakan, yakni program Santri Tahfidz dan program pemberdayaan Komunitas Adat Tertinggal (KAT).
“Untuk pembangunan SDM di Kabupaten Muratara sudah memulainya dengan memberikan beasiswa kepada 365 santri calon tahfidz Alquran ke berbagai Ponpes di Jawa dan Sumatera Barat,” katanya.
Selain itu lanjut dia, program pemberdayaan KAT Suku Anak Dalam (SAD), dimana sudah tercatat sebanyak 101 orang anak dari komunitas SAD yang diasramakan dan disekolahkan secara gratis di mess serbaguna Dinas Sosial setempat.
“Walaupun masih ada ratusan anak SAD yang masih ikut orang tuanya di hutan, sekarang sudah kita data dan dirayu untuk diasramakan dan disekolahkan juga. Mereka memiliki hak dasar yang sama dengan kita,” katanya.
Pembangunan SDM juga harus melalui pendekatan kesehatan, upaya penurunan stunting, penurunan angka kematian ibu melahirkan (AKI), angka kematian bayi (AKB) yang muaranya tentu meningkatkan angka harapan hidup (AHH).
“Untuk meningkatkan SDM kita perlu perbanyak pelatihan, perbanyak beasiswa, mendirikan sekolah kejuruan/vokasi berbasis potensi sumber daya alam lokal atau yang dibutuhkan oleh industri,” ujar dia.
Selanjutnya, didorong dari segi infrastruktur dan pelayanan dasar, sarana prasarana pendidikan, kualitas pengajar, serta kesejahteraan tenaga pengajar juga harus diperhatikan.
“Hal ini tentunya perlu kerja keras dan kerja cerdas seluruh stakeholder untuk mewujudkannya,” ujar Bupati Syarif.*Febri HA/Advertorial