Puluhan Tahun Warga Setia Marga Inginkan Jalan Bagus

oleh -1.748 Dibaca

#Minta Segera Titik Nol, Jalan Bak Kubangan Kerbau

Muratara, JS – Warga desa Setia Marga, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) telah puluhan tahun merindukan jalan bagus di desanya, yakni jalan penghubung desa Setia Marga dengan Kelurahan Karang Dapo. Oleh karena itu, masyarakat mendesak pemerintah untuk segera melakukan titik nol pembangunan akses jalan penghubung tersebut dengan tujuan memperbaiki perekonomian masyarakat, karena jalan provinsi tersebut seperti kubangan Kerbau.

Menanggapi desakan masyarakat tersebut, pemerintah desa Setia Marga meminta agar pembangunan jalan poros tersebut dimulai titik nol dari perbatasan dengan kabupaten Musi Rawas (Simpang Sohan) menuju ke kelurahan Karang Dapo. Informasi dari pemerintah kabupaten Muratara, bahwa tahun 2018 ini jalan poros provinsi diperbatasan kabupaten Musi Rawas itu mendapatkan bantuan rehab jalan senilai 12 milyar.

Bambang, Kepala Desa (Kades) Setia Marga saat ditemui di kediamannya mengatakan bahwa ia bersama Camat Karang Dapo telah membuat surat usulan kepada PU Bina Marga kabupaten Muratara untuk melakukan titik nol sesuai dengan keinginan masyarakat.

“Pada tanggal 18 april 2018 saya dangan kepala desa Bina Karya telah membuat usulan yang diketahui oleh camat Karang Dapo untuk meminta titik nol dilakukan sesuai dengan isi surat. Karena mengingat perputaran ekonomi masyarakat di desa kami,” kata Kades.

Bambang mengakui kekesalan dirinya dengan pembangunan tahun 2017 lalu, kerena telah menghabiskan dana atau anggaran senilai lima milyaran namun itu tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.

“Masyarakat kami merasa kecewa Dengan hasil rehab jalan pada tahun lalu yang menelan dana milyaran rupiah karena tidak ada satu pun spot-spot jalan berlumpur bisa kami lalui,” akunya.

Kades berharap, pada tahun ini pembangunan jalan Setia Marga sesuai dengan keinginan masyarakat dan hasil dari yang dibangun tersebut mendapatkan hasil yang maksimal. “Saya sangat berharap tahun ini bangunan memenuhi sekala prioritas supaya ada manfaatnya bagi masyarakat, setidaknya masyarakat dapat menggunakan jalan tidak berlumpur lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Akbar salah satu siswa SMA Karang adapo mengeluh dengan keadaan jalan desa Setia Marga yang ia lalui setiap hari guna pergi ke sekolah untuk belajar.

“Ya bagini la keadaan jalan disini, tiap hari kami lewatinya dan harus menggunakan pakai lain seperti sepatu dan celana pendek karena setiap hari kami kena lumpur yang dalam. Jika kami memakaiĀ  baju seragam sekolah dari rumah pakaian kami kotor tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah,” jelas siswa tersebut.

Ia menambahkan, dirinya harus berangkat lebih awal dari rumah untuk mengejar tidak terlambat sampai di sekolah untuk menimba ilmu.

“Kami masuk sekolah jam 7:30 kak, nah dengan kondisi jalan seperti ini terpaksa kami harus berangkat setidaknya jam 06:00 pagi dari rumah agar tidak terlambat samapi ke sekolah,” pungkasnya.*Agus Kristianto.

No More Posts Available.

No more pages to load.