Priyadi : Patut diduga Ada Dalang Dibalik Pengalihan Titik Nol
MUARA BELITI, JS – Merasa haknya dirampas begitu saja, dan tidak ada penyelesaian secara kongkrit baik dari Lurah, Camat, pemborong maupun dinas terkait prihal pengalihan proyek siring dari titik nol tanpa dasar, membuat warga di RT 03 Kelurahan Pasar Muara Beliti geram.
Atas dasar hal tersebut, Priyadi mendesak Bupati Musi Rawas, H Hendra Gunawan dan Pimpinan DPRD Musi Raways untuk segera sidak ke lokasi proyek tersebut.
“Karena sampai hari ini belum ada kejelasan dari bawahan Pak Bupati untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ada apa dengan Lurah dan Camat kami. Kami tidak rela jika perjuangan kami mengusulkan dibangunnya siring dipindahkan ke tempat lain. Padahal sudah jelas titik nolnya di RT 03. Lebih parah lagi bekas galian di lokasi titik nol dibiarkan begitu saja dan tergenang air,”jelas Priyadi kepasa awak media Jurnal Silampari.com, Kamis (19/9).
Pengalihan dari titik nol tersebut,lanjut Priyadi disinyakir ada provokatornya sehingga bisa selesai terlaksana sepanjang 380 meter. Sementara ditempat titik nol mendapat sisanya 80 meter yang telah di estimasi oleh oknum tertentu.
“Pekerjaan di RT 13 sudah selesai sepanjang 380 meter mentok di ujung gorong-gorong. Nah, nasib di tempat titik nol sudah diacak-acak, digali eh dibiarkan. Patut diduga ada dalang dibalik pengalihan titik nol,”ungkapnya.
Sebelumnya, Lurah Kelurahan Pasar Muara Beliti, Iskandar saat dikomfirmasi melalui telepon pribadinya membantah jika proyek tersebut tidak ada pengalihan dan sudah clear..
“Nah bukan dialih itu pak, yo la clear tadi la clear, dak katik masalah. Tadi Pimpronyo la clear, la selesai. La cak ini be pak,kami ni nerimonyo be proyek,kalu nak nanyo, nanyolah bae Pimpronyo pak. Tanyo dengan pak Sekcam be yo. Jangan nanyo dengan aku lagi yo. Katik masalah lagi pak sudah,”ucap Lurah dengan nada tinggi dan langsung memutuskan saluran telepon.
Hal senada juga disampaikan Camat Muara Beliti, Badarudin. Menurut dia, pengalihan proyek aspirasi dewan tersebut berdasarkan kesepakatan masyarakat yang ada disana.
“Kesepakatan masyarakat yang ada disitu. Itu sudah jadi kesepakatan mereka (warga RT 03 atau13*red) dan disitu lebih penting kareno disitu banjir terus. Itu kan 300 sekian yang 80 nyo bukan dialihkan nyambung disitulah. Keinginan masyarakat bukan kehendak pemerintah,”tutupnya.
Sementara Dinas terkait dalam hal ini Dinas Perkim Kabupaten Musi Rawas belum ada yang bisa dimintai klarifikasi terkait pengalihan titik nol sampai berita ini diterbitkan.*Reki Alpiko.
