#Bappeda Dan Disdik Segera Tinjau Bangunan Sekolah
Muratara, JS – Sejumlah warga desa Maur, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengancam untuk melakukan aksi demo. Hal ini dikarenakan gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri yang berada di desa Batu Gajah yang memang menjadi tempat belajar lokal jauh SMP N Maur terlihat memprihatinkan dan tidak layak pakai.
Dengan adanya ancaman demo tersebut, tim peninjau yang terdiri dari Kepala Bappeda Muratara Erwin Syarif, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Abdul Kadir dan didampingin Kepala Desa (Kades) Batu Gajah Baru Heri serta beberapa masyarakat yang tergabung dengan wali murid mengecek lokasi gedung sekolah tersebut.
Ancaman demo dari sejumlah masyarakat tersebut meminta agar pemkab Muratara segera memperbaiki gedung SMP N Muar lokal jauh, supaya pelajar bisa nyaman dan tidak dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Benar gedung itu sudah memprihatinkan, selayaknya untuk tidak ditempati lagi, dan kita akan segera mencari solusinya,” ujar Erwin Syarif kepala Bappeda Muratara.
Ia mengaku bahwa akan segera merencankan pembagunan atau rehab berat gedung sekolah tersebut, agar bisa digunakan lagi oleh siswa dan siswi SMP N Maur lokal jauh, namun harus bersabar karena itu semua membutuhkan proses.
“Insya Allah dipastikan menggunakan APBD induk 2019. Sebab anggaran perubahan 2018 ini tidak ada waktu lagi,” ujar Erwin saat di depan masyarakat yang tergabung dalam wali murid.
Sementara Abdul Kadir Kabid Dikdas mengaku akan segera melakukan pemanggilan terhadap kepala sekolah SMP N Maur baru dan Kepala SD Batu Gajah untuk mencari solusi mengenai gedung sekolah tersebut.
“Gedung itu tidak akan kita gunakan dulu karena menyangkut keselamatan anak-anak, jadi untuk sementara sebelum pembangunan, pelajar untuk melakukan kegiatan belajar mengajar menumpang di SD N Batu Gajah dulu,” katanya
Biasanya, Lanjut Kabid, pelajar masuk pagi, tapi untuk sementara kita alihkan masuk siang dan menumpang di SD N Batu Gajah, dan nanti semua guru akan diinteruksikan untuk tetap aktif.
“Nanti sebelum pembangunan selesai, kita akan terus mengawasi kinerja guru dan kita meminta agar tenaga oengajar tersebut tetap aktif seperti biasanya,” pungkasnya.*Agus Kristianto.