LUBUKLINGGAU, JS- Aktivis muda Muzanni Firdaus ramai menjadi perbincangan publik,usai dirinya dilayangkan surat Somasi oleh Bupati Muratara, H SyarifHidayat melalui Kuasa Hukumnya.
Diketahui, Muzanni di Somasi lantaran terus bersuara mengkritik Pemerintahan Syarif-Devi.
Rupanya, sikap yang dianggap mengarah kepada tindakan meng-kriminalisasi terhadap Aktivis tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lubuklinggau.
“Sangat menyayangkan dengan adanya dugaan kuat Bupati Muratara H syarif Hidayat meng-kriminalisasi Aktivis Muzanni Firdaus yang terus menerus mengkritik Pemerintahan Syarif-Devi,”jelas Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lubuklinggau, Armansyah melalui Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan
Hak Azazi Nanusia (Linham), Admiral Ronika, Jum’at (11/10)..
Hal tersebut,lanjut Admiral dengan dilayangkannya surat Somasi yang ditandatangani sendiri oleh Bupati Muratara, H Syarif Hidayat yang isinya
agar Aktivis atas nama Muzanni Firdaus meminta maaf secara terbuka dalam kurun waktu 3×24 Jam dan apabila tidak bersedia akan dilaporkan kepihak kepolisian, adalah suatu tindakan yang sangat melukai dan menodai daripada nilai-nilai demokrasi itu sendiri.
“Sangat kami sayangkan bupati Muratara tidak memberikan pendidikan demokrasi kepada masyarakat. Dimana, Bupati Muratara melalui kuasa hukumnya secara tidak langsung mempertontonkan kedangkalan terhadap pemahaman demokrasi. Maka dengan ini, kami pengurus HMI Cabang Lubuklinggau siap turun aksi sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama aktivis,”ujarnya.
Lebih lanjut dia menegaskan bahwa, apa yang terjadi dengan Muzani hari ini, bukan tidak mungkin kedepannya akan terjadi pada Aktivitas-Aktivis lainnya, terkhusus kader-kader HMI yang notabennya adalah Aktivis Mahasiswa yang terus aktif menjalankan peran dan fungsinya sebagai Mahasiswa yaitu Agen of Control.
“Kami menghimbau kepada rekan- rekan Aktivis untuk menggalang kekuatan, kita lawan pembungkaman terhadap suara Aktivis,”pungkasnya.*Reki Alpiko.
