MURATARA, JS – Menyikapi polemik yang berkembang di masyarakat atas penyataan Amri Sudarsono selaku Anggota DPRD Muratara, membuat pucuk Pimpinan Legislatif menyatakan sikap secara tegas.
Ketua DPRD Kabupaten Muratara Provinsi Sumatera Selatan, Efriyansyah menegaskan bahwa pernyataan Bapak Amri Sudarsono di Media atau Medsos..harus punya alasan yang kuat.
“Kenapa harus memindahkan salah satu Kecamatan di Muratara itu untuk ikut ke Muba. Karena kita selama ini sudah mati-matian untuk merebut Suban 4 dari Muba. Alangkah sayang nya kalo sekarang ingin menggabungkan diri dengan Muba,”jelas Efriyansyah kepada awak media Jurnal Silampari.com, Kamis (22/8/2019).
Sedangkan letak geografis, lanjut politisi Gerindra ini, maupun adat istiadat kita jelas-jelas Muratara.
“Untuk itu, kami selaku Pimpinan DPRD sekaligus putra asli Muratara, mengharapkan kepada Pak Amri Sudarsono dan masyarakat Rawas Ilir.khususnya, mari kita duduk satu meja untuk bermusyawarah dan kita undang Pemerintah Daerah serta Steakholder yang ada, untuk mencari solusi persoalan yang ada,”pintanya.
Oleh sebab itu, dirinya menyayangkan daerah yang kaya raya akan dipindah tangan ke daerah lain. Mungkin ada solusi lain yang harus kita tempuh selain menggabungkan diri ke Kabupate Muba.
“Secara jelas saya selaku pribadi dan atas nama Lembaga tidak mendukung Kecamatan Raws Ilir akan berpindah tangan ke Kabupaten Muba,”tegasnya.
Dia menambahkan, perlu diketahui bahwa untuk memekarkan Kabupaten Muratara itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dimana perjuangan pemekaran Muratara ini mulai dari tahun 1960an. Dan baru dimekarkan tahun 2013.
Dengan keluarnya UU No. 16 tahun 2013 tentang Daerah Otonomi Baru (DOB) yaitu Muratara, banyak suka dukanya dalam proses pemekaran itu.
“Dimana yang saya ketahui, salah satu orang yang berjasa dalam pemekaran itu adalah Pak Amri Sudarsono itu sendiri, disamping tokoh-tokoh yang lain serta didukung oleh masyarakat Muratara seluruhnya,”pungkasnya.*Reki Alpiko.
