Dodi Reza: Saya Hanya Bekerja dan Melayani Warga, Biarkan Orang Menilai

oleh -778 Dibaca

Dodi Reza: Saya Hanya Bekerja dan Bupati Muba Dodi Reza Raih Moeslim Choice Award 2019

JAKARTA, JS – Sarat akan prestasi dan inovasi, kalimat itulah yang banyak dikatakan orang terhadap Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dodi Reza Alex Noerdin. Tidak semua orang tentu. Yang tidak sepaham dengan kalimat tersebut ada juga. Meski jumlahnya tak sebanding.

Dodi Reza Alex, Bupati Muba, ini faktanya banyak dapat apresiasi dan penghargaan. Dua bulan terakhir setidaknya 5 kali diganjar penghargaan. Yang paling gres, kandidat Doktor Universitas Padjajaran diberi penghargaan Moeslim Choice Award 2019. Kategorinya Good Government.

Dodi dinilai sukses membuat dan menjalankan Perda Zakat. Dodi Reza bersama jajaran legislatif sepakat menerapkan zakat untuk PNS. Program lain yakni, Santri Jadi Dokter, pendirian Ponpes Gratis untuk anak-anak yatim dan duhafa. Dodi Reza juga sangat peka sosial dan kemanusiaan. Ia berhasil menggerakan ASN Muba dan warga Sumsel melakukan donasi untuk Palestina. Upaya ini menghasilkan Rp1 Miliar lebih untuk disumbangkan bagi warga Palestina. Donasi tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan jalan dan fasilitas umum di Palestina.

“Di Muba telah diterbitkan Peraturan Daerah Zakat dan telah ditetapkan sejak Maret 2019 lalu. Alhamdulillah hasilnya sangat berkontribusi baik untuk peningkatan kesejahteraan warga dan petani Muba,” ujar Ketua KADIN Sumsel ini di sela menerima penghargaan Moeslim Choice Award 2019 kategori Good Government, Kamis (12/12/2019) malam.

Zakat dan wakaf untuk pendanaan pembangunan di Muba, kata dia, salah satu sumbernya dari zakat ASN Musi Banyuasin. Tercatat ada sebanyak 7.398 PNS setiap ASN diwajibkan Zakat 2,5% dari penghasilan bersih
yang diperkirakan berhasil mengumpulkan Rp700 juta/bulan. Potensi zakat ini ditaksir sampai 2 miliar
bila di tambah Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai
(TPP).

Sumber lain wakaf adalah tunai PNS dan masyarakat yang mencapai 7.398 PNS, 127 ribu KK penduduk. Potensi wakaf tunai (asumsi Rp100.000 orang/bulan) : 13,5 Miliar.

“Peruntukan zakat dan wakaf sebagai akselerasi program SDGs terutama penurunan angka kemiskinan, penyediaan infrastruktur dasar, ketahanan
pangan, peningkatan pendapatan dan memastikan tidak ada satupun orang yang tertinggal,” jelas Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah itu.

Selain itu, Dodi Reza juga telah menerapkan program santri jadi dokter serta mendirikan pondok pesantren yang santrinya dikhususkan untuk anak-anak yatim. “Semuanya kita fasilitasi gratis, dan Alhamdulillah program ini terus berjalan,” ungkapnya.

Berikut sejumlah apresiasi yang diraih Dodi di penghujung tahun 2019. Pada pekan pertama sedikitnya dua penghargaan diraihnya: penghargaan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI atas capaiannya dalam mewujudkan pembangunan perkebunan berkelanjutan di Muba. Ini merupakan kali kedua dirinya mendapatkan penghargaan tersebut setelah pada tahun 2018 lalu.

Kemudian, di hari yang sama pula pada 10 Desember 2019 bertepatan dengan peringatan hari HAM sedunia ke-71 Kabupaten Muba dinobatkan sebagai Pemerintah Kabupaten peduli HAM yang diberikan Kementerian Hukum dan HAM.

“Sebenarnya saya hanya melakukan kewajiban sebagai pemimpin Muba. Saya kerja serius. Saya sungguh bekerja untuk warga Muba. Alhamdulillah, tercapai. Lalu sejumlah lembaga menilai dan memberi apresiasi. Alhamdulillah, saya hanya bekerja dan orang-orang yang menilai,” ucapnya.

Beberapa waktu lalu pula, Dodi Reza menuntaskan persoalan listrik di Kecamatan Lalan. Warga di kecamatan ini puluhan tahun belum sepenuhnya menikmati aliran listrik. Sejak awal Desember, listrik hidup 24 jam nyaris di seluruh desa di Kecamatan Lalan. “Alhamdulillah, berkat kerja nyata dari seluruh pihak akhirnya Lalan sesuai dengan target kita Pemkab Muba akhir 2019 bisa terang benderang,” ungkapnya.

Diketahui, penghargaan Moeslim Choice Award 2019 kategori Government Award diberikan kepada Dodi Reza atas kepemimpinannya di Pemkab Muba dalam menjalankan roda pemerintahan dan berbagai kebijakan yang diterapkan yang dinilai sangat berpihak dan memprioritaskan kepentingan umat Muslim.

Keberhasilannya dalam memimpin Bumi Serasan Sekate dengan mengedepankan good government, yakni unsur transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas, juga menjadi salah satu alasan dirinya terpilih untuk mendapat penghargaan tersebut.

Tata kelola di bawah pemerintahannya telah menghasilkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK terhadap laporan keuangan Pemkab Muba dua tahun berturut-turut. Bahkan juga selama dua tahun berturut-turut, Dodi berhasil membawa Pemkab Muba menjadi yang tercepat di Indonesia dalam penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Muba yang juga berhasil memecahkan Rekor MURI.

Ketua Panitia Moeslim Choice Award 2019, Usman Rizal mengatakan award yang diberikan ini diperuntukkan bagi orang-orang yang telah memberikan pengaruh positif pada kemajuan Indonesia dengan program dan inovasi yang telah dijalankan. “Atas penilaian tim di lapangan yang melihat track record serta kinerja Bupati Muba Dodi Reza, maka dia sangat pantas dan pas meraih award kategori Good Government,” bebernya.

Tokoh dan Kepala Daerah lain di Indonesia yang meraih penghargaan Moeslim Choice Award 2019 yakni diantaranya Wapres RI 2014 – 2019 Jusuf Kalla Gubernur Jakarta Anis Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Banten Wahidin Halim, Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Kemudian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadi Muldjono, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid, Tokoh Agama Habib Umar Abdul Aziz, Ustadz Gus Miftah, serta beberapa Tokoh-Tokoh lainnya dan lembaga-lembaga yang telah memberikan kontribusi dan pengaruh positif di Indonesia.**

No More Posts Available.

No more pages to load.