LUBUKLINGGAU, JS – Aktifitas penambangan Galian C berupa material batu bujang yang disinyalir milik oknum ASN Kota Lubuklinggau dan ASN Kota Bengkulu di areal Sungai Kasie II Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I sudah berlangsung lebih kurang 3 tahun terakhir.
Akibatnya, sungai Kasie II nyaris tinggal nama. Ekosistem aliran sungai menjadi tidak stabil dan persiapan akan terbentuknya sungai baru jika terjadi hujan di hulu dengan intensitas tinggi akan menyebabkan longsor karena tergerus air. Biota sungai pun akan punah.
Terlebih lagi Jalan Usaha Tani yang dilalui alat berat dan truk pengangkut material batu bujang merusak jalan dan parit yang telah dibangun Dinas PU Kota Lubuklinggau.
Berdasarkan pantauan tim awak media Jurnal Silampari dilapangan, saat ini Jalan Usaha Tani tersebut sudah kering tak berlumpur lagi karena masuk musim kemarau. Namun, untuk parit irigasi sebagian besar belum diperbaiki dan masih terdapat pipa yang diatasnya ditutupi material batu.
Atas permasalahan ini, pihak terkait seakan tutup mata. Apa karena takut alias tak punya nyali menghadapi oknum ASN pemilik Galian C di Kasie II ini sehingga terkesan ada “pembiaran” ?
Ketua DPRD Kota Lubuklinggau, Rodi Wijaya melalui Ketua Komisi III, Raden Syalendra saat dikonfirmasi di Kantornya di Kelurahan Petanang Kecamatan Lubuklinggau Utara I, menanggapi bahwa jika benar terindikasi pelanggaran dan merugikan masyarakat akan ditindaklanjuti.
“Kita akan menyurati dan merapatkan lintas Komisi. Kalo memang itu ada pelanggaran dan ketidakpatuhan, ya mungkin ini akan sampai ke pihak Aparat,”jelas Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini, Senin (29/7/2019).
Selain itu, Raden Syalendra kembali menyampaikan “Janji Jilid II” dimana pihaknya segera melakukan sidak ke lokasi Galian C di Sungai Kasie II.
“Aku akan sampaikan ke tingkat Komisi. Kalo memungkinkan akan aku laporkan ke Pimpinan dan minta surat tugas untuk melakukan SIDAK,”janji Raden kepada awak media.
Sebelumnya, pada Rabu (20/2/2019) Raden Syalendra saat diminta tanggapannya terkait permasalahan ini, dia belum bisa memberikan keterangan secara detail karena belum turun ke lokasi.
“Kita cek dulu kebenarannya. Insya Allah dalam waktu dekat Komisi III akan turun ke lokasi,”janjinya lima bulan silam.*Reki Alpiko dkk.